Bisma: Putra Prabu Santanu dan Dewi Gangga
Bisma: Putra Prabu Santanu dan Dewi Gangga
Bisma, yang dikenal juga sebagai Dewabrata, adalah putra dari Prabu Santanu dan Dewi Gangga. Dia adalah salah satu dari delapan Vasu, yang terlahir kembali sebagai manusia. Nama aslinya adalah Dewabrata, tetapi setelah mengambil sumpah untuk tidak menikah dan tidak mewarisi takhta ayahnya, dia dikenal sebagai Bisma. Nama Bisma berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "Dia yang sumpahnya dahsyat".
Kehidupan Awal Bisma
Bisma sebenarnya memiliki tujuh kakak yang semuanya meninggal karena ditenggelamkan ke Sungai Gangga oleh ibunya sendiri, Dewi Gangga. Bisma selamat karena ayahnya, Prabu Santanu, menghentikan tindakan Dewi Gangga. Setelah itu, Dewi Gangga membawa Bisma ke surga dan meninggalkan Prabu Santanu. Setelah 36 tahun, Prabu Santanu menemukan Bisma di hilir Sungai Gangga. Dewi Gangga menyerahkan Bisma kepada Sang Prabu, yang kemudian memberinya nama Dewabrata.
Pengorbanan dan Sumpah
Dewabrata tumbuh menjadi pangeran yang cerdas dan gagah, dan dia dicalonkan sebagai pewaris takhta kerajaan. Namun, karena janji kepada ayah dari ibu tirinya, Setyawati, dia rela melepas haknya atas takhta dan berjanji untuk tidak menikah seumur hidup. Ketulusan pengorbanannya membuatnya diberi nama Bisma dan mendapatkan anugerah untuk bisa menentukan waktu kematiannya sendiri.
Keluarga dan Sayembara
Dari ibu tirinya, Bisma memiliki dua saudara tiri, yaitu Citranggada dan Wicitrawirya. Bisma pergi ke Kerajaan Kasi untuk mengikuti sayembara dan berhasil membawa tiga putri bernama Amba, Ambika, dan Ambalika. Semua itu dilakukan untuk membahagiakan kedua adiknya. Namun, setelah kematian Citranggada, Ambika dan Ambalika menikah dengan Wicitrawirya. Sedangkan Amba, yang mencintai Bisma, ditolak karena janji dan sumpahnya. Tanpa sengaja, Bisma menembak Amba dengan panah hingga tewas. Amba kemudian bereinkarnasi menjadi Srikandi, yang kelak akan menjadi penyebab kematian Bisma.
Pendidikan dan Kebijaksanaan
Bisma mendalami ilmu politik dari Brihaspati (guru para Dewa), ilmu Veda dan Vedangga dari Resi Wasistha, serta ilmu perang dari Parasurama. Di lingkungan Hastinapura, Bisma sangat dihormati oleh anak-cucunya dan sangat dicintai oleh Pandawa dan Korawa.
Perang Kurukshetra
Dalam pertempuran di Kurukshetra, Bisma berada di pihak Korawa. Sebelum pertempuran, dia berkata kepada Yudistira bahwa dirinya sudah diperbudak oleh kekayaan dan dengan kekayaannya, Korawa mengikat Bisma. Meski berada di pihak Korawa, Bisma memberikan restu kepada Yudistira dan berdoa agar kemenangan berada di pihak Pandawa. Bisma juga mengatakan kepada Doryudana bahwa kemenangan akan berada di pihak Pandawa karena Kresna berada di sana.
Pertarungan dan Kematian Bisma
Dalam pertempuran, Bisma adalah ksatria yang sulit dikalahkan. Namun, Arjuna dan Kresna mampu melawannya. Ketika Arjuna ragu untuk menyerang Bisma, Kresna yang menjadi kusir keretanya marah dan hampir membunuh Bisma sendiri. Melihat itu, Bisma bahagia jika dia gugur di tangan Kresna. Namun, Arjuna berhasil menghentikan Kresna.
Untuk mencari kelemahan Bisma, Pandawa dan Kresna mendatangi kemahnya. Bisma memberi tahu bahwa dia tidak akan menyerang seorang wanita, seseorang yang namanya seperti wanita, atau orang yang lemah. Pada hari ke sepuluh, Srikandi diminta untuk menyerang Bisma. Bisma tidak melawan dan Arjuna dengan panahnya melumpuhkan Bisma. Tubuh Bisma tidak menyentuh tanah karena ditopang oleh puluhan panah.
Akhir Hidup Bisma
Bisma memiliki anugerah untuk menentukan waktu kematiannya sendiri. Dia menyaksikan akhir perang antara Pandawa dan Korawa, menyaksikan kehancuran pasukan Korawa, dan memberikan wejangan suci kepada Yudistira sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya.
Penutup
Bisma adalah sosok yang dihormati dan dicintai oleh anak-cucunya, termasuk para Pandawa dan Korawa, karena kebijaksanaan dan pengorbanannya yang besar. Dia adalah contoh karakter yang kuat dan penuh pengorbanan, yang dikenang dalam sejarah besar Mahabharata.
Jika ada bagian dari artikel ini yang ingin kamu perbaiki atau tambahkan, beri tahu aku! 🎨
Gabung dalam percakapan