Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Lumba-lumba Muncul di Perairan Kepulauan Seribu, Tanda Lingkungan Masih Baik?

Beberapa waktu yang lalu, sebuah video yang menampilkan suatu kelompok lumba-lumba yang muncul di perairan Kepulauan Seribu menjadi viral di media sosial.

Video tersebut dikirim oleh seseorang yang berada di atas kapal saat melintasi perairan tersebut dan diposting melalui akun Instagram @jakut.info pada Jumat (10 Januari).

Dalam video berdurasi singkat itu, lebih dari dua ekor lumba-lumba muncul bersama di permukaan air laut.

Ini adalah keterangan dalam video yang diunggah.

Mengapa lumba-lumba muncul di perairan ini?

Kepala Dishubkin (Lingkungan Hidup) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa kemunculan lumba-lumba itu terjadi di perairan Pulau Karya dan Pulau Pramuka, kawasan Kepulauan Seribu.

Asep menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa kualitas lingkungan di perairan di area tersebut masih terpelihara dengan baik.

"Hadirnya lumba-lumba ini menandakan perairan yang jernih dan ekosistem yang seimbang," ujar Asep Kuswanto.

Menurutnya, lumba-lumba dapat muncul di perairan untuk berbagai alasan, seperti mencari makanan, berkembang biak, atau berinteraksi dengan kelompoknya.

Sebagai mamalia laut, lumba-lumba sangat bergantung pada ekosistem perairan untuk bertahan hidupnya.

Mereka memakan ikan dan makhluk laut lainnya dan berkelompok untuk berburu atau berkomunikasi.

"Keluhan lumba-lumba di sekitar perairan Pulau Pramuka dan Pulau Karya menjadi indikator positif kualitas lingkungan Kepulauan Seribu," pandang Asep.

Apa kesan positif dari lumba-lumba dalam lingkungan laut?

Asep mengatakan, kehadiran gerombolan lumba-lumba di perairan Pulau Pramuka bukanlah fenomena yang baru, tetapi semakin sering tampak belakangan ini, bahkan di perairan yang cukup dekat dengan pulau-pulau yang berpenghuni.

Salah satu kejadian yang menarik menempatkan di awak Kapal Sampah Samtama 6, video ini innings oleh tim riset yang berlayar di perairan Pulau Pramuka.

“Beberapa periode terakhir ini, lumba-lumba memang terlihat sering, sekitar perairan yang cukup dekat dengan Pulau Pramuka, pulau yang dihuni oleh masyarakat,” kata Asep.

Sebelumnya, kata Asep, lumba-lumba lebih sering muncul di laut lepas yang jauh dari daratan.

"Apa kabar mereka tentu menjadi cerita positif, karena ini menunjukkan peningkatan kualitas lingkungan perairan di Kepulauan Seribu," kata Asep.

Apakah dukungan untuk petugas laut?

Kehadiran lumba-lumba juga dianggap sebagai simbol dukungan bagi petugas kebersihan lingkungan, yang biasa disebut sebagai Pasukan Dusun Laut Hijau.

Asep menyatakan bahwa para petugas merasakan kehadiran lumba-lumba seperti dukungan moral terhadap usaha mereka untuk menjaga kebersihan laut.

Lumba-lumba bahkan pernah mengikuti perahu seorang kru yang membersihkan laut.

"Teman-teman di lapangan merasa kedatangan lumba-lumba sebagai lambang dukungan terhadap usaha kita untuk menjaga lingkungan. Mereka muncul saat petugas membersihkan air, bahkan turut ikut melihaiki kapal. Ini sebagai motivasi tambahan yang membangun semangat akan tugas kita," tambah Asep.

Bagaimana lumba-lumba tanggap lingkungan?

Asep menegaskan bahwa lumba-lumba memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan lingkungan.

Karena itu, keberadaan mereka di sekitar Kepulauan Seribu dapat dianggap sebagai tanda positif dari kualitas air laut.

Lumba-lumba tidak akan mendekati perairan yang terpolusi atau berbahaya, berarti perubahan lingkungan mulai nampak baik.

"Lumba-lumba tidak akan mendekat ke perairan yang terkena polusi atau berbahaya. Hadirnya mereka menunjukkan bahwa upaya pendafaatan lingkungan laut yang dilakukan, seperti pengelolaan sampah dan menjernihkan perairan, mulai menunjukkan hasil yang positif ini," jelas Asep.

Apa harapan Lumba-lumba di laut?

Asep berharap peristiwa terlihatnya lumba-lumba ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesucian laut untuk kelangsungan ekosistem laut yang ada.

Asep berharap kehadiran lumba-lumba dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan laut.

Dia menekankan bahwa upaya bersama dalam melindungi laut akan berdampak pada keberlangsungan keekosistem.

"Tetapi juga harus pastikan generasi yang akan datang dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam Kepulauan Seribu itu,” tutup Asep.

Anda telah membaca artikel dengan judul Lumba-lumba Muncul di Perairan Kepulauan Seribu, Tanda Lingkungan Masih Baik?. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden