Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Kisah Inspiratif: Mantan Napi Narkoba Bertobat dan Menemukan Cinta di Penjara

Agung Yunizar (25) masih mengingat betapa ia menyatakan ijab qabul di institusi pemasyarakatan Simalungun satu tahun yang lalu.

Agung menikahi sang istri Ayu Triana ketika dirinya masih tercatat sebagai narapidana kasus narkoba.

"Sulit rasanya mengingat masa-masa di penjara, terutama karena usia saya yang masih sangat muda pada saat itu. Namun, hal yang tidak akan kutinggalkan adalah kerja keras istriku yang selalu menerimaku," ungkap Agung kepada Tribun, Jumat (21/3/2025).

Agung menyebut bahwa ia merasakan kebahagian menjadi seorang suami walaupun tidak bersama dengan istrinya pada waktu itu. Hanya di tahun ini saja dia dapat menjalani Ramadhan bersama istri serta buah hati mereka yang masih berumur 3 bulan.

Walau tidak mudah, Agung melaluinya dengan rasa syukur yang penuh. Menurutnya, setelah pernikahan dan menjalani waktu introspeksi pribadi, banyak hal telah berbeda.

Semangat untuk hidup kembali timbul dengan kuat. Awalnya saat masih di penjara, pernah ada rasa putus asa yang melanda, sampai-sampai pikiran untuk menjadi pengedar narkoba pun muncul. Namun, sejak menikah, saya melewati masa tahanan tersebut dengan merasa lebih tenang dan hawa batinpun menjadi jauh lebih reda,” ungkap Agung.

Mendekatkan Diri dengan Agama

Agung ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Dia baru berumur 19 tahun ketika kejadian tersebut terjadi.

Tetapi Agung telah menyebarkannya beberapa kali sebelum akhirnya ditangkap oleh petugas.

Agung kemudian dihukum 6 tahun kurungan.

Di dalam penjara Agung tak langsung tobat.

Tahun pertama dia masih mau menggunakan barang haram saat menjalani hukuman.

Agung pun pernah terlibat dalam aktivitas parengkol atau skema penipuan melalui telepon saat berada di balik jeruji besi.

"Aww ini namanya dia masih muda sih, jadi belum berpikir untuk menetapkan diri. Kadalehen pula bekerja sekarang. Jadi pekerjaan itu seperti proses pembelajaran baginya," ujar Agung.

Satu tahun kemudian, Agung jatuh sakit. Ia kerap merasakan kesulitan bernapas dan ternyata terdiagnosis menderita TBC setelah dilakukan pemeriksaan.

Pada saat itu Agung sudah berhenti merokok dan mulai menghindari tingkah laku negatif seperti begadang.

Pada tahun kedua terkurung dalam penjara, Agung mulai mengalami perubahan. Perlahan-lahan ia kembali kepada keyakinannya dan tidak meninggalkan rutinitas beribadahnya.

"Alhamdulillah meski dalam keadaan sakit, ternyata ada petunjuk, saya menjadi khawatir akan kematian saat berada di penjara sehingga memulai sholat, dan tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan lagi," ungkap Agung.

Agung kemudian menjabat sebagai pengurus masjid di Lapas tersebut. Setiap bulan Ramadhan, Agung bersama para narapidana yang lain aktif dalam kegiatan pesantren kilat, mengaji, shalat berjemaah, serta melakukan puasa.

Menurutnya, kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih damai. Gangguannya perlahan-lahan mulai tidak lagi muncul kembali.

"Merokok enggak, narkoba juga bukan pilihan. Aku tinggalkan semua hal buruk sehingga jiwaku menjadi sehat dan ketenangan dalam hati pun terjaga," ujar Agung.

Selama tiga tahun berada di penjara, barulah Agung dapat bertemu dengan istrinya. Di kesempatan tersebut, ia memperkenalkan kepada orangtuanya Ayu, yang saat ini sudah menjadi ibu dari putranya tunggal.

"Berikut ini pujiannya Alhamdulillah. Tiba-tiba ketika berada di penjara, Agung dikenalkan dengan Ayu. Syukurnya, dia bersedia," jelas Agung.

Agung masih ingat alasan Ayu mau menerimanya sebagai suami.

Agung mengatakan, "Dia menyebut bahwa manusia bisa berbuat kesalahan, yang terpenting adalah kamu sudah mengetahui dan kembali ke jalur yang benar."

Dari berbagai tantangan di balik jeruji besi, ternyata Agung justru memperoleh sejumlah pelajaran penting. Dia menyebut ada dua pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan selama menempuh periode hukumannya.

"Awalnya ketika sedang sakit, rasanya seperti hampir meninggal dunia dan membuatku berkeinginan untuk bertaubat. Kedua, pada saat akad nikah, sesuatu yang tidak pernah kusangsikan bahwa ada seorang wanita yang bersedia menerimaku," ujar Agung.

Sekarang Agung sudah merdeka, ia saat ini juga mengelola bisnis sendiri dan menjadi bapak bagi seorang anak perempuan.

Dia juga menasihati para remaja supaya menghindari narkoba dan senantiasa memperbaiki keterampilan diri mereka demi kesempurnaan yang lebih besar.

Hindarilah narkoba, saat masih muda ciptakanlah banyak aktivitas untuk mengembangkan keterampilanmu. Juga jangan pernah melupakan sholat sebagai pondasi iman.

(cr17/KMI NEWS)

Anda telah membaca artikel dengan judul Kisah Inspiratif: Mantan Napi Narkoba Bertobat dan Menemukan Cinta di Penjara. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden