Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Kisah Pesantren Hafiz di Barat Bandung: Ditolak Warga Selama 4 Tahun demi Lindungi Tradisi Sabung Ayam

BANDUNG BARAT, KMI NEWS - Ratusan mata dan telinga para siswa pondok pesantren di daerah terpencil dari Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat tertuju pada podium.

Mereka merupakan para santri dari Pondok Pesantren Alam Maroko, sebuah pesantREN yang terletak pada sebidang tanah kecil di tepian Waduk Saguling, suatu desa terpencil bernama Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Mulai tahun 2018, pendirian pesantren ini penuh tantangan, diawali dengan penolakan masyarakat, izin yang sulit diperoleh, dan tuduhan menyebarkan ajaran sesat.

"Hampir setengah dekade, kita berhasil melewati semua perselisihan tersebut. Hanya saat ini kami dapat menjalankan aktivitas secara lebih tenang," ungkap Pendiri Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an Alam Maroko, Dadang Budiman, dalam wawancara dengan media tersebut. KMI NEWS , Jumat (21/3/2025).

Sejak selama empat tahun tersebut, Abdullah beserta para pengawas pesantren sering kali menerima berbagai tuduhan yang tidak beralasan hingga akhirnya menciptakan citra buruk tentang Pondok Pesantren Alam Maroko.

"Disebut-sebut sebagai penyebar paham yang salah, para pemimpin kelompok itu didakwa memiliki kebiasaan pernikahan bergantian, merusak kenyamanan umum, dan masih banyak tuduhan lain. Sampai-sampai ada tudingan bahwa saya mempunyai sembilan istri. Saya bahkan sempat berkata jika seseorang dapat mencari istri kedua, dia akan mendapatkan hadiah sebuah mobil dari saya. Pokoknya kita dimintakan untuk meninggalkan tempat tersebut," jelas Dadang.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, hadirnya Pondok Pesantren Tahfidz Alam Maroko ini menimbulkan ketidaknyamanan pada beberapa warga karena khawatir akan menganggu aktivitas adu ayam yang berada tidak jauh dari tempat tersebut.

" Informasi yang saya miliki adalah adanya pertandingan sabung ayam. Mereka cemas dengan hadirnya pesantren karena merasa diganggu oleh hal tersebut. Meskipun begitu, kami belum pernah melakukan tindakan apa pun terkait aktivitas itu. Bahkan sampai saat ini, saya juga tidak mengetahui bahwa ada lomba sabung ayam di sana," jelas Dadang.

Dadang menyebutkan bahwa pesantren ini secara khusus menekankan pengajaran Al-Qur'an. Di sini, para santri fokus pada hafalan Al-Qur'an sebesar 80% dari program studi mereka, sedangkan sisanya atau 20%, diisi dengan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum Kementerian Agama.

"Sejak pendirian kami hingga saat ini telah melahirkan sekitar 40 orang yang menghafalkan Al-Qur'an. Tujuannya adalah dalam waktu 3 tahun harus bisa menghafal Al-Qur'an. Jadi terkait dengan dugaan ajaran sesat dan hal-hal lain semacam itu, kami tidak mengetahui dasarnya dari mana," jelas Dadang.

Dadang mengerti dengan jelas bahwa selain sebagai hafizh, sangatlah penting pula untuk memperkuat rasa nasionalisme serta sikap toleransi pada mereka. Kedua hal ini diharapkannya dapat menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat setelah meninggalkan pesantren.

Dalam tempat rapat, atmosfer sunyi menjadi semakin menenangkan dengan embusan angin desa yang lembut. Suasana hanya dipenuhi oleh satu sumber bunyi; mereka berdiam diri dalam posisi silang kaki sambil memperhatikan paparan tentang wawasan kebangsaan dari Kemenag Kabupaten Bandung Barat.

"Para santri di Pondok Pesantren Alam Maroko menerima penyuluhan tentang wawasan kebangsaan. Hal ini sangat penting bagi para pelajar tersebut," jelas Kepala Seksi Pendidikan dan Keagamaan Islam dari Kantor Kemenag Kabupaten KBB, Mukti Hartono.

Persiapan dalam hal pemahaman tentang ideologi negara ini sangat diperlukan mengingat nilai-nilai nasional semakin lama mulai berkurang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Agama, telah terjadi pengurangan pada aspek-aspek nasionalisme yang akhir-akhir ini memburuk, terutama di antara para santri dari generasi Z dan generasi Alpha.

"Ini akan meningkatkan pemahaman para santri tentang ideologi nasional. Melalui program tersebut, integritas mereka akan dibangun, khususnya untuk mengembangkan rasa cinta kepada tanah air," jelasnya.

Kedalaman toleransi serta semangat nasionalisme menjadi titik utama dalam pelajaran ini. Toleransi ditekankan agar dapat diamalkan karena setelah meninggalkan pesantren, mereka akan bertemu dengan kenyataan yang amat bervariasi dan tak bisa menggalakkan kemauan sendiri.

Nilai-nasionalisme diharapkan dapat berfungsi sebagai landasan bagi persatuan serta melindungi negeri ini dengan mengembangkan nilai-nilai keagamaan.

"Maka dengan memberi pemikiran nasional kepada santri, mereka akan lebih terlindungi dari pengaruh negatif seperti rasisme, diskriminasi, dan even lebih lanjut hingga SARA," tegasnya.

Anda telah membaca artikel dengan judul Kisah Pesantren Hafiz di Barat Bandung: Ditolak Warga Selama 4 Tahun demi Lindungi Tradisi Sabung Ayam. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden