Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Menyapa Slow Parenting: Cara Mendidik yang Tenang dan Membuat Anak Semakin Percaya Diri

Gaya pengasuhan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak kecil. Salah satu aspeknya adalah slow parenting , gaya pengasuhan ini melibatkan orang tua yang berfokus pada proses interaksi dengan anak-anak mereka secara perlahan.

Parenting lambat mengajak Ibu untuk sesekali menenangkan diri dari tuntutan tanpa henti, dan memikirkan aktivitas di luar ruangan. Ayah atau ibu yang menjalankan pendekatan ini, slow parenting mengira bahwa tanpa agenda yang penuh, si kecil akan punya lebih banyak kesempatan buat bermain, mengeksplorasi, serta tumbuh sesuai ritme masing-masing.

Untuk para orangtua, hal ini menjadi peluang untuk mengambil jeda dari lingkungan parenting kontemporernya yang dinamis dan bersaing, di mana permintaan akan waktu serta tenaga orang tua terus meningkat, Bunda.

Secara mendasar, pendekatan pengasuhan yang santai lebih mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas; artinya, waktu berkualitas bersama anak jauh lebih berarti ketimbang banyaknya aktivitas yang mereka ikuti.

"Anda bisa mencoba untuk munduran sebentar, lalu ikuti panduan anak Anda, dan biarkan mereka tunjukkan hal-hal yang sesungguhnya menarik bagi mereka dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka," ungkap Liz Conradt, Ph.D., seorang Psikolog Klinis dan Perkembangan serta Guru Besar Bidang Pediatri di Universitas Duke, seperti dilaporkan. Parents.

16 Macam Gaya Mendidik Anak serta Pengaruhnya terhadap Kepribadian, Wajib diketahui oleh Para Orang Tua

Ciri-ciri slow parenting

Apakah Ibu termasukorang tua yang menerapkan hal tersebut? slow parenting Berikut ini merupakan sejumlah karakteristik yang sering kali ditemui pada orangtua dengan gaya pengasuhan perlahan:

  • Mereka bersabar dengan hobi anak-anaknya dan tidak ingin tergesa-gesa saat berpartisipasi dalam kegiatan maupun olahraga.
  • Mereka menikmati momen bermutu bersama anak-anaknya, meskipun artinya harus menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah.
  • Mereka fleksibel dan terbuka untuk mengubah rencana atau menyesuaikan jadwal berdasarkan kebutuhan anak-anak mereka, daripada berpegang pada rutinitas yang kaku, bahkan mungkin memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan orang tua Tipe B.
  • Mereka yakin bahwa tahap kecil bukan ajang persaingan, melainkan lebih menekankan pada kesejahteraan serta perkembangan individu si anak dibandingkan harus mengukurnya dengan teman seusianya.
  • Mereka lebih menekankan pada pengembangan hubungan antara orang tua dan anak dibandingkan dengan berulang-ulang merencanakan kegiatan hanya agar mereka selalu sibuk.
  • Mereka tak menganggap penting untuk selalu menjadikan anak-anak mereka sibuk; justru, relaksasi dan waktu istirahat menjadi fokus utama.

Apakah ada manfaat dari penerapan gaya pengasuhan yang perlahan?

Gaya mendidik anak ini, walaupun tidak benar-benar tergolong sebagai ide segar, kini tengah naik daun lantaran sejumlah manfaatnya, Bunda. Manfaat-manfaat tersebut di antaranya adalah seperti diringkas dari Parenting FirstCry:

  • Anak-anak semakin mampu berdiri di atas kaki sendiri dan puas dengan pencapaian mereka. Mereka menyadari bahwa setiap individu memiliki keperluan yang perlu dipenuhi melalui usaha ekstra. Bahkan, anak-anak mulai membiasakan diri dalam menjaga kebutuhannya sendiri.
  • Anak-anak merasa semakin yakin dengan dirinya sendiri setelah mengenali realitas dunia yang ada di luar zona nyaman rumah mereka. Mengajarkan anak tentang kondisi baru bisa memperluas pemahaman mereka tentang hidup.
  • Secara alamiah ada dorongan untuk menjelajahi, berinovasi, serta menyongsong tantangan dengan terbuka. Slow parenting membiarkan anak mencoba menjelajahi opsi mereka terlebih dahulu sebelum akhirnya menyelesaikan masalah mereka masing-masing.
  • Siswa diajarkan agar dapat menjaga ketenangan saat menghadapi kondisi yang menegangkan. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka serta memberikan ruang bagi mereka untuk membuat pilihan sendiri.
  • Anak-anak mendapatkan pembelajaran melalui pengalaman gagal mereka dan mulai memahami apa yang efektif serta apa yang kurang berfungsi. Proses ini terjadi saat mereka mencoba-coba tanpa harus selalu menumpahkan keluhan pada orang tuanya atas setiap perkara.

Apakah ada dampak negatif dari penerapan metode pengasuhan yang lebih santai?

Sama halnya dengan berbagai cara mengasuh anak, pendekatan yang lebih longgar pun mempunyai kelemahannya. Memberi terlalu banyak ruang bagi mereka bisa jadi tidak baik dan ini beberapa alasannya:

  • Mengizinkan anak-anak untuk bebas mengejar keinginan mereka bisa membawa mereka ke dalam situasi tidak baik. Meskipun hal itu mungkin mengembangkan rasa tanggung jawab pada diri mereka sendiri, para orang tua perlu waspada terhadap teman-teman dan aktivitas yang dipilih oleh buah hatinya.
  • Anak-anak tanpa pengawasan bisa merasa telah siap untuk terlibat dalam aktivitas yang seharusnya belum cocok bagi umur mereka. Hal ini berpotensi menyebabkan permasalahan karena tindakan-tindakan tersebut melebihi batas kemampuan dan pemahaman mereka.
  • Anak-anak bisa terjerumus ke dalam ketergantungan atas sesuatu yang buruk seperti obat-obatan ilegal atau substansi serupa apabila tak ada pengawasan. Ketidakhadiran arahan dapat menimbulkan perasaan kesendirian. Tanpa panduan, mereka cenderung enggan mencapai ambisi, serta berpotensi membuang-buang waktu pertumbuhan mereka.
  • Memiliki orangtua yang kurang berpartisipasi dalam hidup anak-anak bisa menyebabkan perasaan tak dihargai pada si anak. Hal ini kemudian mungkin memicu perilaku anti-sosial serta gangguan mental pada anak tersebut.
Pilihan Redaksi
  • Berikut Adalah Pertimbangan Penting dalam Memilih Gaya Mendidik Anak Anda
  • Ternyata Tanpa Kita Sadar, Orang Tua Memiliki Anak Favorit Ya
  • Anak yang Perlahan Menyatu dengan Lingkungan Baru

Demikian ulasan mengenai slow parenting Sebagai panduan cara mengasuh dalam mendidik anak. Orang tua menekankan pada interaksi serta pembelajaran bersama si kecil guna mencapai hasil yang lebih optimal.

Anda telah membaca artikel dengan judul Menyapa Slow Parenting: Cara Mendidik yang Tenang dan Membuat Anak Semakin Percaya Diri. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden