ASTINDO: Belitung Harus Beradaptasi dengan Tren Wisata Modern Sekarang
– ASTINDO menganggap bahwa Kabupaten Belitung yang terletak diProvinsi Kepulauan Bangka Belitung sekarang harus beradaptasi dengan kecenderungan pariwisata terkini.
Ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP ASTINDO, Pauline Suharno setelah mencoba berbagai tempat wisata di Kabupaten Belitung dalam kurun waktu tiga hari, dari tanggal 6 sampai dengan 8 April 2025.
Menurut Pauline, selain kebersihan dan pendidikan tentang tempat wisata, aspek lain yang sama pentingnya perlu ditingkatkan adalah penganekaragaman produk pariwisata.
Pauline mengapresiasi perkembangan fasilitas, mulai dari hotel, rumah makan, hingga kemunculan hidden gems yang kini mulai viral.
"Kalau dulu susah cari restoran yang bisa tampung grup besar, sekarang sudah banyak.
Parkir juga gampang.
"Ini adalah kemajuan yang positif," ujar Pauline, Selasa (8/4/2025).
Akan tetapi, Pauline menggarisbawahi bahwa usaha pemasaran jangka panjang masih belum memadai.
Promosi Belitung selama 2-3 tahun terakhir ini dinilainya cenderung pasif.
Padahal pariwisata merupakan penyumbang PAD terbesar di daerah.
"Promosi jangan cuma musiman.
Harus konsisten dan persisten.
Karena membangun destinasi itu butuh waktu dan kesinambungan.
Baik pemerintah maupun swasta harus bareng-bareng dorong ini," urai Pauline.
ASTINDO pun memanfaatkan kesempatan saat liburan Lebaran tahun 2025 serta dengan pengurangan tarif penerbangan untuk menyelenggarakan perjalanan wisata ke Belitung.
Dia menganggap bahwa dorongan semacam itu harus ditingkatkan sehingga pelancong, terlebih lagi mereka yang berasal dari perkotaan, masih tertarik untuk berkunjung ke tempat-tempat seperti Pulau Belitung.
"Dengan harga tiket yang lebih murah, kami bisa hemat lumayan untuk 20-an orang.
Namun dari sudut pandang lain, banyak turis lokal kini cenderung memilih tujuan yang dapat dicapai menggunakan kereta api atau bis karena biaya tiket pesawat tetap menjadi suatu tantangan," terang Pauline.
Dia berharap kehadiran delegasi ASTINDO bisa memicu semangat segar bagi pengusaha pariwisata di Belitung agar tetap mendorong kreasi dan meningkatkan standar layanan turisme.
"Tiada sebab yang membuat Belitung tak dapat jadi tujuan utama, selagi semua pihak bersatu dalam merealisasikannya," tandasnya.
ASTINDO menganggap bahwa Belitung tetap berpotensi menjadi tujuan wisata utama baik di tingkat nasional maupun global.
Namun, daerah ini perlu berbenah dalam beberapa aspek, terutama promosi yang konsisten dan kebersihan lingkungan.
Pauline Suharno dalam kunjungan ke Belitung sempat menjajal sejumlah destinasi wisata Belitung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 April 2025.
Rombongan ASTINDO dijamu makan siang oleh Wakil Bupati Belitung, Syamsir di Rumah Adat Belitung, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung pada hari terakhir kunjungan, Selasa (8/4/2025).
"Destinasinya masih bagus banget.
Rapi juga, namun masih perlu diperiksa kembali tingkat kebersihannya, terlebih soal sanitasinya dan higiennya.
Kami berharap untuk menarik lebih banyak wisatawan berkualitas yang peduli tentang hal-hal tersebut," jelas Pauline.
ASTINDO menyambangi beberapa tempat pariwisata saat berada di Belitung, termasuk Leebong Island, Pulau Hoped, serta Desa Wisata Terong.
Pauline Suharno menyebut bahwa pariwisata Belitung mempunyai peluang besar, terlebih lagi karena keberadaan batu granit uniknya telah dikenali oleh UNESCO.
Bila seseorang bertanya tentang yang ada di Belitung, jangan hanya menjawab 'pantai-pantai' saja.
Perlu dijabarkan dengan lebih rinci bahwa terdapat sebuah batu granit yang menjadi simbolik dan karakteristik dari seluruh dunia.
"Itulah yang perlu dijabarkan dalam cerita promosinya," katanya.
(/Adelina Nurmalitasari)
Anda telah membaca artikel dengan judul ASTINDO: Belitung Harus Beradaptasi dengan Tren Wisata Modern Sekarang. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan