Kasteel of Breda": Benteng Bersejarah Abad-12 yang Kini Jadi Akademi Militer Kerajaan Belanda Sejak Tahun 1826
By Christie Damayanti
Berada di ujung selatan taman Kota Valkenberg, Benteng Breda menjadi daya tarik baik untuk wisatawan lokal maupun internasional yang berkunjung ke sana. Meskipun demikian, Breda tidak masuk dalam jalur utama pariwisata; ia hanyalah sebuah desa kecil nan menawan berlokasi di perbatasan antara Belanda dan Belgia.
Saya sendiri yang merasa "tidak sibuk dengan pekerjaan" memasuki dan menjelajahi kota-kota di Belanda yang tak termasuk dalam rute turis resmi, serta berkelana kemana pun tanpa batasan, menyelinap ke gang-gang kecil di Belanda guna mengeksplorasi apa pun yang saya minati, terutama tentang bagaimana masyarakat di wilayah Belanda dapat bertahan hidup mendukung kelompok penyandang disabilitas dan lansia....
Mulai dari taman di dekat hotel tempat saya bermalam, yaitu Hotel Leonardo hingga ke Benteng Breda, jaraknya kurang lebih 2 atau 3 kilometer. Namun, saat saya menikmati setiap momen di sana dengan penuh kesantuan dan kebahagiaan, perjalanan tersebut tampak tak seberapa meski berjarak antara 2 sampai 3 kilometer itu sendiri.
***
Benteng Kota Breda terbina pada masa Abad Kedua Belas dan memiliki empat menara yang dilingkari oleh kanal, mirip dengan benteng-benteng yang sering kali muncul dalam film-film Eropa. Menara digunakan sebagai tempat pengintaian bagi musuh sedangkan kanal bertujuan utamanya adalah untuk pertahanan diri apabila musuh melakukan penyerangan; pintu gerbang serta umumnya jembatan pun ditutup, membuat sulit bagi lawan untuk masuk akibat adanya kanal yang melilit sekeliling benteng tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, jembatan gantung yang awalnya dapat ditarik pada masa lampau, kini telah menjadi jembatan tetap, sesuai dengan peranannya di zaman modern ini.
Di ujung sana, tampak sebuah pintu yang tertutup rapat dengan berbagai orang berlalu-lalang. Bisa jadi mereka adalah staf atau karyawan di tempat tersebut.
Raja Henry III dari Nassau-Breda merombak benteng itu menjadi istana Renaisans di tahun 1536. Dia wafat pada tahun 1538 dan anaknya, Ren dari Chlon, melanjutkan proyek pembangunan benteng tersebut serta mendirikan sebuah gereja pada tahun 1540.
Ren dari Chlon wafat tanpa keturunan dan kekayaan keluarganya, termasuk benteng itu sendiri, pun lalu diwariskan kepada saudara sepupunya yang berasal dari Jerman, William I dari Orange, saat ia melawan pasukan Spanyol. Selama perangnya ini, benteng tersebut dipakai lagi sebagai posisi militer penting dalam pemberontakan Belanda menentang pengaruh Spanyol. Berdasarkan sumber Wikipedia.
Selama periode pendudukan Prancis pada abad ke-18, benteng tersebut menjadi barak militer dan rumah sakit militer. Raja William I dari Belanda menyerahkannya kepada Akademi Militer Kerajaan pada tahun 1826. Thomas Vincidor membangun tiga sayap dan kemudian Raja William II dari Belanda membangun sayap keempat.
Ide desain pembangunan Benteng Breda yang dikonstruksikan secara bertahap sampai masa pemerintahan Raja William I, kemudian diserahkan ke Akademi Militer Kerajaan pada tahun 1826.
Aku sendiri tidak terlalu mengerti tentang sejarahnya. Yang aku amati adalah bagaimana benteng tersebut ternyata sudah cukup nyaman untuk Masyarakat saat itu. Bentang ini tetap tidak berubah sejak awal dibangun dan terlihat juga bahwa di area benteng tersebut jelas sudah sedikit dipugar.
Tetapi, pemugarannya, cukup nyaman untuk masyarakt sekitar bentang. Entah pemugarannya sejak tahun berapapun, pada akhirnya saat ini, saat aku datang disana, aku bisa berjalan diatas kursi roda sampai muka jembatan untuk menyeberangi kanal nya.
Sungguh disayangkan, hingga saat ini benteng tersebut masih digunakan sebagai elemen penting dalam sistem pertahanan kota Breda, sehingga belum dibuka bagi para turis. Karena itu, saya hanya dapat memandangi bangunan itu dari luar, terutama dinding eksterior yang menghadap ke kanal luarnya.
Gedung penghuni istana benteng Castle yang dilindungi oleh kanal lebarnya kira-kira 10 meter. Selain itu, jembatannya telah diubah menjadi tetap dan menyesuaikan diri dengan era modern karena peran yang sudah berbeda.....
Pada permukiman kecil awalnya yang nantinya tumbuh menjadi kota Breda, suatu benteng di bangun padaakhir abad ketigabelas. Sekitar dua ratus tahun setelah itu, Jan van Polanen I merombak benteng tersebut menjadi benteng asli dengan menara dan parit-parit sekitarnya.
Cucu wanita John, Johanna, mengantongi perkawinan dengan bangsawan Jerman bernama Engelbrecht van Nassau pada tahun 1403. Melalui hal tersebut, putri muda yang baru berumur sebelas tahun asli dari Breda ini telah membangun dasar untuk keluarga kerajaan Belanda. Sejak saat itu, Kasteel van Breda lalu menjadi tempat nenek moyang keluarga Nassau di wilayah Belanda.
Meski demikian, selama beberapa abad setelah itu, banyak benteng yang hancur dan diperbaharui. Tahun 1826 menjadi awal babak baru bagi kastil ini. Raja William I kemudian berniat mendirikan Akademi Militer Kerajaan di lokasi tersebut.
Sayangnya, sebagian besar ciri-ciri benteng dan istana dari era Renaisans menghilang saat direnovasi menjadi sebuah akademi. Menara-tower dihancurkan, serta banyak jendela langit-langit cantik terpaksa diganti dengan lantai ekstra. Hanya pada abad ke-20 saja nilai sejarah kastil dipertimbangkan kembali dalam proses pemugaran.
Seperti di banyak negara lainnya, mereka terpengaruh saat menghadapi masa lalu yang disebut sebagai "periode hilang." Jika sejak awal mereka lebih memikirkan sejarah bangsanya sendiri, tentu saja mereka akan menjaganya dengan baik.
Lanskap Benteng Breda saat ini hanyalah sekumpulan gedung-gedung tua biasa yang tidak mencerminkan keseluruhan ciri-ciri bangunan Renaissance. Di mana Belanda mengadopsi paham Renaissance dalam arsitekturnya.
Meskipun begitu, saya masih mengagumi cara neg-neg di Eropa menjaga kelestarian bangunan dan sejarah mereka. Mereka terus menggunakan struktur lama tersebut sambil menambahkan elemen-elemen modern untuk menciptakan "gedung-gedung cerdas kontemporer".
Jembatan yang digunakan untuk melintasi kanal ini terbaru dan canggih.
Kehadiran taman kota Valkenberg di sini menjadikan Bentang Breda dengan cepat menarik banyak pengunjung. Terlebih lagi, area di depan benteng tersebut kerap digunakan untuk menggelar acara-acara dan pameran, termasuk juga konser musik, yang membuat Benteng Breda tetap terkenal walaupun fungsi aslinya telah berubah....
Di sebuah area terbuka besar yang biasanya digunakan oleh para remaja dan warga kota Breda untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk acara atau pementasan musik. Di sana, tampak struktur permanen berwarna putih yang menjadi tempat pasar murah bagi anak-anak dan akan diadakan dalam beberapa hari mendatang.
Breda adalah sebuah kota kecil namun memiliki kotatu yang menawan, di mana kita dapat melihat banyak gedung bersejarah. Hal ini pasti akan menyihir para wisatawan seperti saya hingga jatuh cinta ....
Anda telah membaca artikel dengan judul Kasteel of Breda": Benteng Bersejarah Abad-12 yang Kini Jadi Akademi Militer Kerajaan Belanda Sejak Tahun 1826. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan