Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Musim di Mana Kehamilan Terjadi Bisa Pengaruhi Metabolisme dan Berat Bayi

- Selama beberapa dekade terakhir, gangguan metabolik seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2 terus meningkat secara global. Di Amerika Serikat, lebih dari sepertiga orang dewasa mengalami satu atau lebih dari kondisi ini—fenomena yang oleh banyak pakar kesehatan disebut sebagai epidemi metabolik. Gangguan ini tak hanya mengganggu kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan jenis kanker tertentu.

Sebelumnya, para ahli percaya bahwa warisan genetik, kebiasaan makan, serta perilaku sehari-hari menjadi alasan utamanya. Akan tetapi, penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Metabolism tanggal 7 April 2025 menunjukkan adanya elemen tidak terduga lainnya yang turut memiliki peranan signifikan yaitu musim ketika seseorang sedang mengandung anak tersebut.

"Periode kehamilan ketika seseorang sedang dalam proses pengembangan memiliki efek jangka panjang pada sistem metabolisme mereka," jelaskan Takeshi Yoneshiro, seorang fisiolog molekul dari Tohoku University School of Medicine di Jepang, yang juga merupakan penulis utama laporan ini.

Lebih Banyak Lemak Cokelat Saat Dikandung di Musim Dingin

Studi ini menunjukkan bahwa individu yang dikandung selama musim dingin cenderung memiliki lebih banyak lemak cokelat ( brown adipose tissue Atau BAT), yaitu suatu jaringan lemak yang secara aktif menggunakan energi untuk menciptakan panas. Jenis lemak ini memang berbeda dengan lemak putih umumnya yang bertugas menimbun energi. Lemak coklat dikenal bermanfaat bagi metabolisme sebab dapat mendukung pemeliharaan temperatur badan serta mendorong konsumsi kalori.

Dengan kata lain, orang yang memiliki lebih banyak lemak cokelat berpotensi membakar lebih banyak kalori setiap harinya, memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah, dan memiliki lebih sedikit lemak visceral—lemak berbahaya yang menumpuk di sekitar organ-organ dalam perut.

"Lemak coklat tidak hanya vital untuk mengatur suhu tubuh, tetapi juga bisa membantu membuang limbah metabolik yang mungkin berbahaya," jelas Yoneshiro.

Bagaimana Studi Ini Dilakukan?

Para peneliti meninjau informasi dari empat kelompok yang dipisahkan dengan jumlah partisipan melebihi 500 orang. Mereka mencoba menduga kapan masa konsepsinya tiap individu berdasarkan pada tanggal lahir mereka dan selanjutnya melengkapi analisis tersebut dengan catatan temperatur harian sepanjang tahun di lokasi dimana partisipan berasal.

Konsepsi merupakan saat terjadi pembuahan, di mana spermatozoa laki-laki sukses mengertilah ovum perempuan. Inilah tahap pertama dalam pengembangan kehidupan manusia secara ilmiah.

Dari situ, mereka mengamati korelasi antara suhu saat pembuahan dan berbagai parameter metabolik: jumlah lemak cokelat, pengeluaran energi, BMI, dan kadar lemak visceral.

Mengherankannya, waktu persalinan tidak memberi dampak besar, sedangkan periode kehamilan berpengaruh dengan jelas. Secara biologis ini masuk akal, mengingat bahwa manusia menjalani masa kehamilan sembilan bulan—yang artinya seseorang dapat terlahir di musim panas meskipun awalnya berkembang dalam kondisi dingin, atau sebaliknya.

Hasil Penting Lainnya

  • Selisih persentase lemak coklat pada bayi yang dilahirkan saat musim dingin dibandingkan dengan mereka lahir ketika musim panas adalah sekitar 11,9% sampai 14,6%.
  • Energi yang dikeluarkan oleh individu dalam kandungan selama musim dingin mencatatkan angka sekitar 5,8% lebih tinggi daripada grup pada musim hangat.
  • Kadar akumulasi lemak visceral di grup musim dingin ternyata lebih rendah.
  • Fluktuasi temperatur harian (selisih antara suhu maksimum dan minimum dalam satu hari) yang terjadi sebelum pembuahan memiliki korelasi positif dengan tingkat peningkatan lemak coklat.

Epigenetik: Kunci Penjelasan Biologisnya

Bagaimana caranya suhu sebelum pembuahan masih berdampak pada metabolisme seseorang sampai ia menjadi dewasa? Penjelasan ada di bidang ilmu epigenetika yaitu cabang pengetahuan yang menyelidiki cara-cara dimana kondisi lingkungan dapat mempengaruhi pengungkapan gen tanpa harus merombak susunan dasar DNA-nya.

Dengan melewati proses epigenetika, beberapa gen dapat dihidupkan atau dimatikan akibat pengaruh lingkungan, seperti temperatur. Penelitian pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa dalam kasus tikus, suhu dingin mampu memicu modifikasi epigenetik pada sel-sel spermatozoa mereka. Perubahan ini lalu ditransmisikan kepada keturunan mereka dan merubah intensitas aktifitas dari lemak coklat pada generasi penerus tersebut.

Penelitian terbaru ini mengembangkan hasil sebelumnya untuk manusia dengan menggunakan skala yang lebih luas dan metode yang lebih mendalam. Temuan ini semakin menegaskan bahwa eksposur suhu rendah pada ayah sebelum pembuahan berpotensi mempengaruhi kesehatan metabolisme sang anak di kemudian hari.

"Dengan riset ini, kita kini dapat mengklaim secara lebih meyakinkan bahwa hubungan itu pun berlaku untuk manusia," ungkap Christian Wolfrum, ahli biologi molekular dari ETH Zurich serta penulis laporan tahun 2018, walaupun ia tak turut ambil bagian dalam penelitian terbaru ini.

Merombak Pendekatan Tentang Peranan Bapak

Penelitian ini pun memunculkan pemahaman yang signifikan: yaitu bahwa keadaan kesehatan sang ayah sebelum pembuahan memiliki dampak terhadap status kesehatan si anak. Sejauh ini, fokus dari bidang kesehatan reproduksi umumnya berpusat pada wanita hamil. Akan tetapi, studi ini merupakan salah satu bukti kuat bahwa peranan laki-laki—terlebih dalam aspek epigenetika—harus diperhitungkan dan tidak boleh disepelekan.

"Kondisi kesehatan ayah sering terabaikan. Namun, studi semacam ini mengungkapkan bahwa aspek tersebut sungguh penting," ungkap Raffaele Teperino, seorang spesialis fisiologi pertumbuhan dan epigenetika dari Helmholtz Munich, sambil menambahkan catatan saintifiknya di buku jurnal yang sama.

Biasanya, pada studi epigenetika, kami mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan negatif. Akan tetapi, dalam situasi ini, kami malah menemukan bahwa kondisi lingkungan tertentu memberikan keuntungan bagi generasi mendatang.

Konsekuensi bagi Zaman akan Datang serta Penerus Kami

Temuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru terhadap pemahaman kita tentang metabolisme manusia, namun juga menunjukkan potensi bahwa variasi iklim global dan temperatur sekitar bisa berdampak pada kesejahteraan metabolik yang melewati beberapa generasi.

Namun, para peneliti menggarisbawahi bahwa belum saatnya menyediakan petunjuk langsung bagi orang tua potensial atas dasar hasil ini.

Siklus pembentukan spermatozoa membutuhkan beberapa pekan, sehingga sekali mandi dengan air dingin takakan menciptakan dampak yang signifikan," terang Teperino. "Meski tampaknya logis untuk menekan durasi penggunaan sauna sebelum menjalani program kehamilan, namun kami masih kurang memiliki bukti yang cukup untuk memberikan anjuran khusus.

Namun begitu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perkembangan pemahaman kita tentang kesehatan—tidak hanya bergantung pada asupan makanan dan frekuensi olahraga, namun juga perlu memperhitungkan dampak lembut dari lingkungan, termasuk periode sebelum kehidupan pun bermula.

Anda telah membaca artikel dengan judul Musim di Mana Kehamilan Terjadi Bisa Pengaruhi Metabolisme dan Berat Bayi. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden